Training Outdoor

Ketika trainers mendengar kata outdoor (atau seringkali disamakan dengan outbond), mereka cenderung berpikir kearah kegiatan diluar ruangan dengan resiko tinggi (terjatuh dari gantungan tambang atau tergelincir ketika menjajaki sebuah bukit dlsb.

Outdoor training, paling tidak, dapat dibagi menjadi dua yaitu low impact dan high impact outdoor atau dapat juga dibedakan, yang satu adalah adventures dan yang satu lagi sebagai outdoor training.

Mengapa Outdoor?

Otak suka akan hal-hal yang baru, unik dan menyenangkan. Otak akan menyerap informasi leibh biak apabila ia dalam keadaan alert dan terbuka.

Salah satu hal yang menjadikan sebuah pelatihan berbeda, unik dan menyenangkan adalah apabila dilakukan secara tidak biasa, kalau biasanya ruang belajar dibatasi dengan dinding dan menghadap kesatu arah, outdoor training memungkinkan ruang belajar berdinding kehidupan, alam dan suasana dan pandangan tidak harus ke satu arah.

Hal lain yang menjadikan outdoor training memiliki kelebihan adalah bahwa pelatihan jenis ini mudah melibatkan emosi, nilai, kejujuran, keberanian dan bebas.

Belajar akan lebih efektif apabila melibatkan emosi apalagi apabila setiap peserta memiliki ketrampilan membuat significant emotion experience. 

Namun pelaksanaan pelatihan jenis ini sering disalah artikan sebagai pelatihan team-building, sebagai fun-gathering dan sebagai entertainment semata.

Tujuan dan Target yang Bisa Dicapai dari Metode Outdoor:

Mendesain sendiri pelatihan berbasis permainan

Mengkoordinasi/Menyelenggarakan pelatihan luar ruangan

Mempersiapkan faktor keselamatan

Merancang tujuan belajar dalam outdoor training

Merancang pemaduan kegiatan emosi dan fisik untuk pembelajaran experiential

Pemahaman hubungan permainan dengan kesiapan belajar

Teknik memodifikasi permainan dengan metode SWIM

Empat cara baru membuat Debriefing yang bermakna dan berjangka panjang

Baca juga : APA ITU OUTBOUND TRAINING

Manfaat Training Metode Outdoor

Peserta mampu memahami perbedaan antara outbound, outward dan outdoor

Peserta memiliki pemahaman dan ketrampilan tentang experiential learning

Peserta memahami hubungan energizers, warm-ups, games dengan sistem kerja otak dan kesiapan belajar dan mendengar

Peserta mampu merancang dan menyelenggarakan sendiri kegiatan outdoor, fun gathering

Peserta mampu memodifikasi ragam permainan sesuai dengan kebutuhannya sehingga training dapat menjadi lebih efektif.

Peserta mampu menciptakan suasana nyaman dan semangat dalam kelas pelatihan, termasuk didalamnya memanfaatkan game untuk mempercepat penerimaan.

Peserta mampu secara kreatif membuat Debriefing (penjelasan learning insights) setelah memandu permainan atau warm-ups