Pelatihan SDM : Hanya Sekedar Membuang Anggaran?

Dalam sebuah kesempatan, muncul pertanyaan seperti berikut : Setiap tahun perusahaan kami mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk training.

Namun kami merasakan efektivitas kegiatan training kami selama ini kurang bagus. Apa yang harus dilakukan agar training yang kami lakukan bisa memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja bisnis?

 Harus diakusi, memang masih cukup banyak perusahan yang melakukan training dengan pendekatan “hit and run”, artinya sekedar mengundang karyawan untuk ikut tanpa memikirkan tindak-lanjut pasca-kegiatan yang mestinya juga perlu dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan.

Padahal, tanpa tindak-lanjut yang baik, efektivitas kegiatan training akan sangat rendah dan biasanya setelah tiga atau empat bulan para peserta akan lupa dengan apa yang mereka pelajari dalam kegiatan tersebut.

 Untuk mengatasi hal tersebut ada langkah praktis yang perlu dilakukan. Dalam setiap training sebaiknya diupayakan ada sesi khusus –yang dilakukan menjelang akhir kegiatan– untuk menyusun rencana tindak-lanjut pasca-pelatihan.

Dalam rencana tindakan ini, para peserta diminta untuk merumuskan secara spesifik tindakan konkret yang akan mereka lakukan untuk mengaplikasikan materi yang telah diberikan.

Baca juga : Leadership (kepemimpinan), dalam outbound training

Akan lebih baik jika rencana tindakan ini juga disertai dengan tolok-ukur untuk menilai sejauh mana rencana itu berhasil mencapai sasaran.

Selanjutnya, rencana tindakan ini disalin dan dibagikan kepada peserta yang bersangkutan, atasan peserta, serta pihak penyelenggara (trainer/bagian SDM).

Nah, proses pelaksanaan rencana tindakan pasca-pelatihan itu kemudian mesti dipantau 1-2 bulan sekali melalui serangkaian sesi monitoring (sesi ini dapat dilakukan selama 6 hingga 12 kali).

Di sini peran dari atasan sangat besar. Demikian juga, pihak penyelenggara harus proaktif, dan secara intensif bekerjasama dengan atasan peserta untuk melakukan monitoring.

Akan lebih baik jika dalam proses tersebut juga disertai dengan penyegaran, dengan misalnya mendiskusikan kembali pokok-pokok penting materi sebelumnya dipelajari dalam training. Sehingga, proses pembelajaran terus berjalan secara berkelanjutan.

Serangkaian tindakan di atas diharapkan dapat meningkatkan efektivitas training.

Artinya, training benar-benar memberikan dampak terhadap perubahan perilaku secara positif dan pada gilirannya juga bermanfaat secara positif bagi kinerja bisnis.