Ayo Jadi Fasilitator Outbound Yang Oke

Fungsi Utama Fasilitator Kelompok:

Menjadi katalis/ pemercepat penyampaian dan penghayatan makna sebuah dinamika/ permainan pada peserta.

Bukan mempercepat/ mempermudah peserta dalam menyelesaikan permainan, lho.

Asyiknya sharing pengalaman:

Pendampingan kelompok/ debriefing tiap usai permainan adalah salah satu hal vital dalam pelatihan bermetode experiential learning.

Etika Fasilitator:

Tanamkan KESETARAAN DERAJAT antara fasilitator dan peserta yang mungkin punya beragam tingkat profesi/ pekerjaan.

Fasilitator hendaklah memandang pendapat/ prestasi peserta dari SUDUT PANDANG PESERTA, bukan standar fasilitator.

Ingat, peran fasilitator adalah memfasilitasi, bukan menghakimi, apalagi menyalahkan.

Sikap/ kesan menggurui adalah hal yang kurang disukai peserta, jadi akan lebih bijaksana bila kita bersikap sebagai TEMAN YANG BISA MENCERMINKAN KONDISI DAN KINERJA PESERTA.

Baca juga : Peran dan Tanggungjawab seorang Fasilitator

Kiat-kiat memfasilitasi refleksi dinamika/ permainan:

Pastikan kita sudah memahami dan akan mengamalkan etika fasilitator.

Sapa peserta dengan tulus, beri apresiasi terhadap dinamika/ permainan yang baru saja mereka lakukan.

Buka proses refleksi dengan beberapa pertanyaan pancingan, misalnya:

Apa yang Anda rasakan setelah menyelesaikan dinamika/ permainan ini?

Dalam kehidupan sehari-hari/ pekerjaan dinamika/ permainan tadi dapat diibaratkan/ diidentikkan dengan apa?

Apa yang membuat kelompok ini berhasil/ gagal mencapai target?

Apa evaluasi terhadap keberhasilan/ kegagalan tersebut?

(Jika diminta untuk mengulangi dinamika/ permainan yang sama?) Apa yang perlu dihilangkan/ dikurangi/ ditambahkan/ diupayakan oleh pribadi maupun kelompok, sehingga memperoleh hasil lebih maksimal?

Mempertahankan "customer" supaya tidak jatuh. Melalui 4 kartu As; kerja kerAS, kerja cerdAS, kerja tuntAS, dan kerja ikhlAS, itu baru kerja sama yang membuat semua puAS.

Fokuskan pembicaraan pada tema/ makna utama permainan

Sulur Maut:

untuk menjaga konsumen (bola) tetap loyal/ setia, diperlukan upaya-upaya sampai mencapai standar tertentu (sulur/ tali).

Kinerja di bawah standar (pengabaian service excellent) bisa menyebabkan konsumen lari/ hilang.

Spider Web:

Kerjasama dan kerja cerdas (perencanaan) diperlukan sebelum kita melakukan suatu tugas. Kepercayaan dan kerelaan tiap anggota tim dalam menyelesaikan tugas akan sangat membantu pencapaian tujuan bersama.

Bola Olala:

Kerjasama dalam sebuah proses mutlak dilakukan oleh kelompok kerja. Tiap orang punya peran dan tanggung jawab masing-masing yang dapat menentukan hasil akhir.

Ada kalanya kekurangcermatan pada akhir proses membuat target meleset/ gagal. Namun lebih penting lagi adalah belajar untuk memperbaikinya. 

Rel Bola :

Service Exellent pada konsumen (bola) pada dasarnya dilakukan oleh semua pihak dalam perusahaan. Bagian administrasi, pajak, security, pramuniaga, kasir, office boy, gudang, manajemen, dan lainnya bekerjasama hanya untuk satu tujuan, menjaring konsumen sebanyak mungkin.

Lalai terhadap suatu tugas/ peran/ job description bisa menyebabkan konsumen melayang/ pergi, sayang khan.

Kapal Karam :

Tantangan perekonomian makin berat, diperlukan ketekunan dan kerjasama untuk menjalankan perusahaan/ toko.

Sejauh mana laju/ kecepatan perkembangan perusahaan juga ditentukan oleh semua pihak yang terlibat (administrasi, pajak, security, pramuniaga, kasir, office boy, gudang, manajemen, dll).

Jika ada yang merasa bosan (dengan cara bergerak yang itu-itu saja) justru disitulah diuji kesabaran dan ketekunan kita.

Kereta Buta :

Pemimpin yang visioner (masinis yang melihat) ditunjang keterlibatan semua pihak dalam aturan main yang efektif, disepakati, dan dilaksanakan secara berkesinambungan akan membuat sebuah gerakan (perusahaan) yang terarah.

Tutup refleksi dengan mengambil kesimpulan dan mengembangkan rencana aplikasi makna (bisa pribadi atau kelompok)

Memotivasi peserta untuk menjaga/ meningkatkan kinerja dalam dinamika/ permainan selanjutnya.